Saturday, July 05, 2008

hidup tanpa tapi...

Saya ingin sekali hidup tanpa ada kata tapi. Hidup terus tanpa ada satu beban yang mungkin bisa timbul dari kata ‘tapi’, sederhananya begini saat saya ingin makan mie goreng tapi yang ada di situ hanya mie rebus, yaa konteksnya seh saya tetap makan mie instant tapi hanya beda rasa saja, tapi tetap saja ada kata ‘tapi’ yang selalu ada, bahkan untuk hal-hal yang sepele seperti ingin makan mie. Teman ibu saya pernah mengatakan “ ya… kakaknya tante itu sudah 90 tahun. Masih segar, ingatan masih jelas, masih bisa setir sendiri lho, Cuma budek.” Yaa.. memang bisa setir sendiri tetapi diklakson lima mobil dibelakang. Si budek tetap tenang2 saja, yang lain sudah naik pitam… Nenek saya juga mengalami kondisi budek, kalau tidak bicara setengah berteriak ia tidak akan mendengar. Tetapi kalau setengah berteriak dan kebetulan ia bisa mendengar nenek saya pasti akan tersinggung dan marah, katanya bicaranya kasar sama orang tua… hhh jadi serba salah memang jika berinteraksi dengan orang budek, tapi bukan itu hal yang ingin saya tekankan disini,,, hal yang ingin saya tekankan adalah hidup ini tampaknya tak bebas dari kata tetapi, seperti sebuah iklan provider telepon genggam di billboard jalan yang berbunyi: Murah tanpa tapi; meski ada kalimat dipojok kanan atas yang berbunyi: belum termasuk pajak 10%. Jadi????

Hidup ini tampaknya tak bisa bebas dari kata tetapi. Mungkin akan selamanya demikian. Saya atau mungkin anda2 yang harus siap menerimanya,,, yah mungkin untuk selamanya.

No comments: